Dalam rangka menyambut ulang tahun Komoenitas Lesehan Keboedajaan (KOLEKAN) yang ketiga, maka dibentuklah kepanitiaan untuk mengurus acara ulang tahun komunitas ini. Namun, pada acara ulang tahun kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya KOLEKAN hanya melibatkan organisasi-organisasi yang berhubungan dengan budaya atau organisasi kajian, pada ulang tahun kali ini KOLEKAN mencoba mengundang organisasi primordial yang terdapat di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan untuk terlibat di dalam acara tersebut. Tujuannya untuk mengikat silaturahmi antar organisasi, saling sosialisasi antar organisasi primordial dan menjaga hubungan harmonis antara manusia.
Tema besar pada ulang tahun kali ini dinamai "Mahasiswa 1000 Desa". Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Mei 2011 di sekitar Student Center UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Sehubungan karena mahasiswa yang ada di universitas Islam terbesar di
KOLEKAN yang pada kesempatan ini menjadi penggagas dalam acara "Mahasiswa 1000 Desa" awalnya mengumpulkan tiap-tiap organisasi primordial untuk hadir guna membahas acara ini. Tanggapan dari organisasi-organisasi primordial pun berbeda-beda, mulai dari antusias simpatik sampai dengan kecurigaan pada awalnya, kecurigaan akan hal yang membawa kepentingan, terutama kepentingan politik, entah politik kampus atau politik Negara. Kumpulan pertama diadakan di basecamp Himpunan Mahasiswa Bogor (HIMABO) yang dihadiri oleh Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA), Silaturahmi Mahasiswa Pati (SIMPATI), Ikatan Mahasiswa Sasak (IMSAK), Keluarga Mahasiswa Serang (KEMAS), Himpunan Mahasiswa Cirebon Jakarta Raya (HIMA-CITA), dan Komoenitas Lesehan Keboedajaan (KOLEKAN) sendiri. Dalam kumpulan ata rapat ini, membahas kontrak sosial yang didalamnya berisi tentang kontrak yang disepakati antara KOLEKAN dengan organisasi primordial, tujuannya untuk menghindari kesalahpahaman serta tidak adanya kepentingan dari luar. Pada rapat selanjutnya membahas rangkaian acara yang akan ditampilkan pada waktunya. Dan acara hari jadi Komoenitas Lesehan Keboedajaan ini diketuai oleh Shalahuddin Al-Ayyubi (Yubi) dari divisi Litbang KOLEKAN dan Presiden BEMJ Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Oke. Mari kita simak rangkaian acara pada hari pertama yaitu tanggal 17 Mei 2011. Pada tanggal tersebut ditampilkannya pameran foto oleh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Kalacitra dan Kokangan (Komunitas Kamera Tangerang Selatan). Pameran foto ini dipajang mengelilingi tiap sudut aula Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, profil-profil organisasi primordial juga dipajang berdekatan dengan pameran foto tersebut. Profil-profil organisasi primordial tersebut di antaranya, yaitu Himpunan Mahasiswa Cirebon Jakarta Raya (HIMA-CITA), Keluarga Mahasiswa Minang (KMM), Silaturahmi Mahasiswa Pati (SIMPATI), Keluarga Mahasiswa Serang (KEMAS), Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA), Himpunan Mahasiswa Bogor (HIMABO), Himpunan Mahasiswa Labuhan Batu (HIMLAB), Keluarga Mahasiswa Islam Karawang (KMIK), Ikatan Pemuda, Pelajar & Mahasiswa Kuningan (IPPMK), Keluarga Mahasiswa Subang Jakarta Raya (KEMBANG JAYA), Komunitas Mahasiswa Sumatra Utara (KMSU), Persatuan Mahasiswa Indramayu (PERMAI AYU), Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (IMAPA), Persatuan Mahasiswa Kediri (PERMADI), Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB), Komunitas Mahasiswa Padangsidimpuan dan Sekitar (KOMPAS), Keluarga Mahasiswa Majalengka Jakarta Raya (KEMKA JAYA), Komunitas Mahasiswa Cilegon (KMC), Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT), Ikatan Mahasiswa Sasak (IMSAK), dan Himpunan Mahasiswa Tasikmalaya (HIMALAYA). Masih pada hari yang sama diadakan pula dialog organisasi dengan tema “Peran Organisasi Primordial dalam Menghadapi Globalisasi dan Menjaga Kebudayaan (Organisasi Daerah dan Nilai-nilai Nasionalisme)”. Pembicara pada dialog organisasi ini di antaranya Anas Shafwan Khalid (Komunitas Saung), Jamaluddin Muhammad (Komunitas Seniman Santri), Hendri (Sanggar Altar).
Di hari kedua yaitu tanggal 18 Mei 2011 di aula Student Center, diadakan pentas seni tari dan musik seperi Tari Saman, tari Bali, tari Jaipong, tari Yapong, dan Doger. Ada pun yang membawakan seni-seni tersebut ialah Yang Penting Ushuluddin (Yapentush), Jomlo Kebatinan, 3 Tengki, Sanggar Tonggak, Sanggar Altar, Senjakala, Mata Budaya, Forum Lingkar Pena, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UIN, Himpunan Qori’ dan Qori’ah Mahasiswa (HIQMA), Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR), dan lain sebagainya.
Pada hari terakhir yaitu tanggal 19 Mei 2011 di Basement Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai pembuka diadakan bedah novel “Taman Api” karya Yonathan Rahardjo. Pembicara pada bedah novel ini yaitu Toga Tambunan dari Paguyuban Kebudayaan Rakyat Indonesia (PAKRI), Soffa Ihsan (Kritikus Novel), dan tentu saja Yonathan Rahardjo, penulis novel tersebut. Setelah acara bedah novel selesai, dilanjutkan pembacaan puisi dari berbagai komunitas, penampilan tari dari Keluarga Mahasiswa Minang (KMM), penampilan musik dari VOC (Voice of Community), dan seni teatrikal yang menceritakan tentang si Hijau, si Merah, si Putih, dan si Biru yaitu sekelompok orang yang berpedoman pada prinsip yang berbeda-beda, seperti “Yakin Sampai”, “Revolusi”, “Subhanallah”, dan “Reformasi Perjuangan”. Seni ini ditampilkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada acara penutup, dilakukan pemotongan kue Hari Jadi KOLEKAN oleh Saeful Bachri sebagai Ketua KOLEKAN. Potongan kue yang pertama diberikan kepada Ade ‘Faiz’ Faisal Alami sebagai pendiri dan Ketua KOLEKAN yang pertama, dan kue kedua diberikan kepada
Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung atas terlaksananya acara tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar