SENYUM
Berdiri
di ujung harapan, berlari mengejar impian. Ah terlalu utopis.
Bekerja sepenuh hati hanya untuk ridlo ilahi,
Ah terlalu teoritis
Membangun daerah tanpa ada rasa lelah, Ah
hanya secuil omongan manis
Menyatukan perbedaan dalam satu rasa persamaan,
Ah itu bualan yang kau lukis
SKEPTIS
Tapi,......
Aku lupa
Hidup hanya permainan dan sebatas gurauan
Aku lupa
Lautan ilmu kami lebih sedikit dari kuah bakmi
Aku lupa
Ada khoitul abyad setelah khoitul aswad
Aku lupa
Konstelasi jalan hidup sebagian muhkamat yang lain mutsyabihat
Aku lupa
Datang langit lazuardi setelah malam sunyi
PAHAMI
Saat ini dialah korban diatas tujuan, Edan
Tumbal bagi pikiran-pikiran kumal, Gombal
Ejekan yang dianggap lawakan, Setan
Dihina karena dianggap tak berguna, Gila
Cahaya purnama yang tertutp asap dupa,
NESTAPA
Dan......
Akhirnya
Benih-benih baru menentang takdir yang kelabu
Akhirnya
Turbulensi melahirkan pola-pola penuh presisi
Akhirnya
Berdiri jendral di depan mereka yang mulai
kehilangan akal
Akhirnya
Gelombang pasang, surut menghilang
Akhirnya
Perang yang berdentum berganti dengan jutaan
senyum
Bergerak
dengan senyum
Berhimpun dengan senyum
Hidup dalam ikatan penuh senyum
Bersatu dan beraksi dengan senyum
Bangkit dan menebar senyum
Dan diantara senyum-senyum yang tersenyum ada
satu senyum yang membuat diriku tersenyum pada senyum itu............ENTAH
HUSNUL FIKRI / Buah Tangan Kaki Langit
Ditulis untuk sebuah refleksi
0 komentar:
Posting Komentar